Contoh Bayan Pendek


Contoh Bayan Pendek

contoh bayan tahsyir

1. contoh bayan tahsyir


Bayan At-Tafsir
Yang dimaksud bayan At-tafsir ialah menerangkan ayat-ayat Al-Qur’an yang masih umum dan masih belum jelas maknanya. Fungsi hadits dalam hal ini adalah memberikan perician dan penafsiran dari suatu permasalahan dalam ayat Al-Qur’an, seperti tentang shalat, puasa, zakat, haji. Sebagai contoh, Al-Qur’an memerintahkan kepada umatnya untuk mendirikan shalat. Sementara tidak dijelaskan dalam Al-Qur’an bagaimana tata cara shalat, apa saja rukun-rukunnya serta kapan waktu pelaksanaan shalat. Rasulullah menjelaskan semua hal yang berkaitan dengan shalat dalam sabdanya.

صَلُّوا كَمَا رَأَيْتُمُوْنِيْ أُصَلِّى (رواه البخارى)

“Shalatlah sebagaimana kalian melihat aku shalat.” (H.R. Bukhari)

2. apa contoh bayan takrir​


Jawaban:

Contohnya adalah surat Al-Maidah ayat 6 yang berbunyi: “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan sholat, maka basuhlah muka dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan basuh kakimu sampai dengan kedua mata kaki” QS.Al-Maidah


3. contoh bayan tahsyri


Bayan At-Tasyri’

Bayan at-Tasyri’ adalah mewujudkan suatu hukum atau ajaran-ajaran yang tidak didapati dalam al-Quran , atau dalam al-quran hanya terdapat pokok-pokoknya saja.Seperti contoh berikut:

أن الرسول الله صلى الله عليه و سلم فرض زكاة الفطر من رمضان على الناس صاعا من تمر أو صاعا من شعير على كل حر أو عبد ذكر أو أنثى من المسلمين (رواه المسلم )

Bahwasahnya Rasulullah telah mewajibkan zakat fitroh kepada umat islam pada bulan ramadhan satu sukat (sha’) kurma atau gandum untuk setiap orang, baik merdeka atau hamba, laki-laki atau perempuam muslim.

(HR. Muslim).

Hadits Rasulullah yang termasuk bayan al-tasyri’ ini, wajib diamalkan, sebagaimana mengamalkan hadits-hadits lainnya.

4. Contoh bayan at-taqrir


  Contoh bayan at taqrirkeharusan berwudhu’ sebelum shalat, yang berbunyi: “ Hai orang -orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakanshalat, maka basuhlah muka dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulahkepalamu dan (basuh) kakimu sampai kedua mata kaki….”[29] Ayat diatasdi-taqrir oleh hadits riwayat al-Bukhari dari Abu Hurairah,yang berbunyi: [30] “Rasul SAW. Telah bersabda: tidak diterima sholat seseorang yang berhadas sebelum dia berwudlu.” b. Men-taqyid ayat- ayat yangmutlaq 

5. beri contoh bayan bil kitab


"jika kamu junub, maka mandilah" (al-maidah 6)

6. hadits mempunyai fungsi terhadap Alquran yaitu Bayan Tafsir dan Bayan tasyri berikan contoh masing-masingtolong di jawab​


Jawaban:

Bayan At-Tafsir (Menafsirkan isi Al Quran)

Fungsi hadist terhadap Al Quran selanjutnya adalah sebagai Bayan At-Tafsir yang berarti memberikan tafsiran (perincian) terhadap isi Al Quran yang masih bersifat umum (mujmal) serta memberikan batasan-batasan (persyaratan) pada ayat-ayat yang bersifat mutlak (taqyid).

Contoh hadits sebagai bayan At-tafsir adalah penjelasan nabi Muhammad SAW mengenai hukum pencurian.

“Rasulullah SAW didatangi seseorang yang membawa pencuri, maka beliau memotong tangan pencuri tersebut dari pergelangan tangan”

Sedangkan fungsi hadits terhadap Al Quran sebagai Bayan At-tasyri’ ialah sebagai pemberi

kepastian hukum atau ajaran-ajaran islam yang tidak dijelaskan dalam Al-Quran. Biasanya Al Quran hanya menerangkan pokok-pokoknya saja.

Contohnya hadits mengenai zakat fitrah, dibawah ini:

“Rasulullah telah mewajibkan zakat fitrah kepada umat Islam pada bulan Ramadhan satu sha’ kurma atau gandum untuk setiap orang, beik merdeka atau hamba, laki-laki atau perempuan” - (HR. Muslim).

#SemogaMembantu#


7. apa saja contoh bayan tafsir


Jawaban:

Contoh hadits sebagai bayan At-tafsir adalah penjelasan nabi Muhammad SAW mengenai hukum pencurian. Dalam Al Quran, Allah memerintahkan hukuman bagi seorang pencuri dengan memotong tangannya. Ayat ini masih bersifat umum, kemudian Nabi Muhammad SAW memberikan batasan bahwa yang dipotong dari pergelangan tangan


8. tuliskan contoh hikayat bayan budiman


Hikayat adalah karya sastra yang berasal dari periode sastra lama. Terdapat beberapa ciri khas yang melekat pada sebuah hikayat. Pertama, hikayat menggunakan gaya bahasa dan penulisan khas sastra Melayu. Kedua, hikayat menggunakan alur berbingkai. Ketiga, hikayat menggunakan kata-kata bermakna arkais. Meski berasal dari periode sastra lama, hikayat merupakan salah satu contoh karya sastra yang sangat menarik untuk dipelajari. Beberapa contoh hikayat antara lain mencakup Hikayat Hang Tuah dan Hikayat Bayan Budiman.


Pembahasan

Pada kesempatan ini, soal meminta kita untuk menyajikan Hikayat Bayan Budiman. Namun, karena keterbatasan ruang yang disajikan Brainly, kakak hanya akan menyajikan sebagian dari hikayat tersebut.

Berikut sebagian kutipan dari Hikayat Bayan Budiman.

Hikayat Bayan Budiman

Sebermula ada saudagar di negara Ajam.Khojan Mubarok namanya, terlalu amat kaya, akantetapi ia tiada beranak. Tak seberapa lama setelah ia berdoa kepada Tuhan, maka saudagar Mubarok pun beranaklah istrinya seorang anak laki-laki yang di beri nama Khojan Maimun.

Setelah umurnya Khojan maimun lima tahun, maka di serahkan oleh bapaknya mengaji kepada banyak guru sehingga sampai umur Khojan Maimun lima belas tahun, ia di pinangkan dengan anak saudagar yang kaya, amat elok parasnya, namanya Bibi Zainab.

Hatta beberapa lamanya Khojan Maimun beristri itu, ia membeli seekor burung bayan jantan. Maka beberapa di antara itu ia juga membeli seekor tiung betina, lalu di bawanya ke rumah dan ditaruhnya hampir sangkaran bayan juga.

Pada suatu hari Khojan Maimun tertarik akan perniagaan di laut, lalu minta izinlah diakepada istrinya. Sebelum dia pergi, berpesanlah dia pada istrinya itu, jika ada barang suatu pekerjaan, mufakatlah dengan dua ekor unggas itu, hubaya-hubaya jangan tiada, karena fitnah didunia amat besar lagi tajam dari pada senjata.

Hatta beberapa lama di tinggal suaminya, ada anak Raja Ajam berkuda lalu melihatnya rupa Bibi Zainab yang terlalu elok. Berkencanlah mereka untuk bertemu melalui seorang perempuan tua.

Maka pada suatu malam, pamitlah Bibi Zainab kepada burung tiung itu hendak menemui anak raja itu, maka bernasehatkah di tentang perbuatanya yang melanggar aturan Allah SWT. Maka marahlah istri Khojan Maimun dan disentakkannya tiung itu dari sangkarnya dan dihempaskannya sampai mati.

Lalu Bibi Zainab pun pergi mendapatkan bayan yang sedang berpura-pura tidur. Maka bayan pun berpura-pura terkejut dan mendengar kehendak hati Bibi Zainab pergi mendapatkan anak raja. Maka bayan pun berpikir bila ia menjawab seperti tiung maka ia juga akan binasa. Setelah ia sudah berpikir demikian itu, maka ujarnya, "Aduhai Siti yang baik paras, pergilah dengan segeranya mendapatkan anak raja itu. Apapun hamba ini haraplah tuan, jikalau jahat sekalipun pekerjaan tuan, Insya Allah di atas kepala hambalah menanggungnya. Baiklah tuan pergi, karena sudah di nanti anak raja itu. Apatah di cara oleh segala manusia di dunia ini selain martabat, kesabaran, dan kekayaan? Adapun akan hamba, tuan ini adalah seperti hikayat seekor unggas bayan yang dicabut bulunya oleh tuannya seorang istri saudagar.”Maka berkeinginanlah istri Khojan Maimun untuk mendengarkan cerita tersebut. Maka Bayan pun berceritalah kepada Bibi Zainab dengan maksud agar ia dapat memperlalaikan perempuan itu. Hatta setiap malam, Bibi Zainab yang selalu ingin mendapatkan anak raja itu, dans etiap berpamitan dengan bayan, maka di berilah ia cerita-cerita hingga sampai 24 kisah dan 24malam burung tersebut bercerita, hingga akhirnya lah Bibi Zainab pun insaf terhadap perbuatanya dan menunggu suaminya Khojan Maimun pulang dari rantauannya

...


Pelajari lebih lanjut

Pada materi ini, kamu dapat belajar tentang hikayat:

https://brainly.co.id/tugas/7970082


Detil jawaban

Kelas: VIII

Mata pelajaran: Bahasa Indonesia

Bab: Bab  1 - Sastra

Kode kategori: 8.1.1


Kata kunci: hikayat, bayan budiman


9. 3. Tatacara sholat Rasulullaah SAW murupakan contoh dari Bayan....a. Bayan bil kitabahb. Bayan bil fi'li​


Jawaban:

Tatacara sholat Rasulullaah SAW murupakan contoh dari Bayanbil fi'li


10. contoh text eksposisi dalam hikayat bayan budiman


kata arkais dalam hikayat bayan budiman adalah : aduhai, diatas kepala hamba, berwajah baik. mungkin itu ajaa mnurutku :)

11. contoh hadist bayan at tasyri'


Kewajiban untul zakat fitroh
kepada umat islam di bulan ramadhan

12. Contoh kalimat bermajas dalam hikayat bayan budiman


Tuan seperti hikayat seekor unggas bayan yang dicabut bulunya oleh tuan, Mubarok mengandung bayi yang ada dalam rahim sucinya

13. sebutkan contoh hadist sesuai dengan fungsi hadis, yaitu bayan attafsir bayan attaqyid, dan seterusnya​


Berikut contoh hadis dengan fungsi ‘Bayan At-tafsir’:

“Rasulullah SAW didatangi seseorang yang membawa pencuri, maka beliau memotong tangan pencuri tersebut dari pergelangan tangan”

Hadis tersebut di atas menafsirkan Surah Al-Maidah ayat 38.

Contoh hadis dengan fungsi ‘Bayan At-taqyid’:

“Adapun orang lelaki atau wanita yang mencuri, potonglah tangan keduanya sebagai balasan atas tindakan yang mereka kerjakan dan sebagai siksaan dari Allah. Dan Allah Maha Perkasa, Maha Bijaksana.”

Hadis di atas membatasi Q.S. Al-Maidah ayat 138.

Contoh hadis dengan fungsi ‘Bayan At-taqrir’:

“Rasulullah SAW bersabda, tidak diterima shalat seseorang yang berhadats sampai ia berwudhu” (Hadis Riwayat Bukhori & Abu Hurairah).

Hadis di atas mentaqrir Q.S Al-Maidah Ayat 6.

Contoh hadis dengan fungsi ‘Bayan At-Tasyri’’:

“Rasulullah telah mewajibkan zakat fitrah kepada umat Islam pada bulan Ramadhan satu sha’ kurma atau gandum untuk setiap orang, baik merdeka atau hamba, laki-laki atau perempuan” (Hadis Riwayat Imam Muslim).

Hadis di atas memperjelas hukum zakat.

Pembahasan

Hadis adalah salah satu sumber hukum dalam agama Islam. Jika hukum utama adalah Quran maka hadis menjadi hukum kedua setelah Quran. Oleh sebab itu maka salah satu tugas hadis adalah memperkuat Al-Quran, menafsirkan dan lain-lain.

Pelajari Lebih LanjutPelajari lebih lanjut tentang materi apa yang dimaksud dengan hadis pada link berikut https://brainly.co.id/tugas/22055888

#BelajarBersamaBrainly

#SPJ1


14. contoh Bayan Al taqrir​


Jawaban:

Bayan Taqrir (Memperjelas Isi Alquran)

Contohnya adalah surat Al-Maidah ayat 6 yang berbunyi: “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan sholat, maka basuhlah muka dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki” (QS.Al-Maidah:6).


15. sebutkan 5 contoh athaf bayan yang benar​


Jawaban:

a. Nama yang jatuh setelah kunyah (gelar)

Contoh: حبَّذا الخليفةُ أبو بكر عبدُ الله (Sebaik-baiknya khalifah adalah Abu bakar alias ‘Abdullah)

b. Nama yang jatuh setelah laqab (julukan)

Contoh: نِعْمَ الخليفةُ الرشيدُ هارون (Sebaik-baiknya khalifah adalah Ar-rasyid alias Harun)

c. Ism dhahir yang jatuh setelah ism isyarah

Contoh: أعجبني هذا الخطيب (ini telah membuatku kagum yaitu sang khatib)

d. Tafsir yang jatuh setelah mufassar (yang ditafsirkan)

Contoh: العَسْجَدُ الذهَبُ (Al-‘asjadu yaitu emas)

e. Maushuf (sesuatu yang disifati) yang jatuh setelah sifat

Contoh: الناشِطُ خالدٌ صديقُ أحمدَ (Yang rajin khalid adalah temannya Ahmad)

Penjelasan:

Athaf bayan adalah tabi’ yang jamid lagi menyerupai sifat didalam menjelaskan perihal matbu’nya serta terikat oleh matbu’nya. (syarhu ibnu aqil: 132)

jadikan jawaban tercerdas ya kak

Jawaban:

BISMILLAH

 

BERANDA ▼

Sunday, November 2, 2014

Athaf Bayan (عطف البيان)

A.   عطف البيان

1.      Pengertian

فذو البيان تابع شبه الصفة ۝ حقيقةُ القصدِ به منكشِفة

Athaf bayan adalah tabi’ yang menyerupai sifat, dengan melaluinya (athaf bayan), makna yang dimaksud dapat terungkap. (alfiyah)

التابع الجامد المشبه للصفة في ايضاح متبوعه وعدم استقلاله

Athaf bayan adalah tabi’ yang jamid lagi menyerupai sifat didalam menjelaskan perihal matbu’nya serta terikat oleh matbu’nya. (syarhu ibnu aqil: 132)

Tambahan:                                                             

في ايضاح متبوعه انْ كان معرفة وفي تخصيصه ان كان نكرةً بنفسه

Didalam menjelaskan matbu’nya jika (matbu’nya) berupa ma’rifat, dan mengkhususkan matbu’nya jika (matbu’nya) berupa nakirah dengan sendirinya. (Qawa’idu Asasiyah: 304)

2.      Perbedaan Athaf Bayan dengan Na’at Haqiqi

a.       Na’at mengandung dhomir mustatir yang kembali pada man’ut, biasanya berupa isim musytaq

b.      Na’at tidak menjelaskan (idhoh) dan mengkhususkan (takhshish) dzat man’utnya dengan lafadz yang menunjukkan dzat tersebut secara langsung.

النعت يوضح منعوته بصفة عرضية وأمر طارئ

3.      Perbedaan Athaf Bayan dengan Taukid lafdzi

a.       Tujuan taukid lafdzi adalah mengulang lafadz matbu’nya atau dengan sinonimya.

b.      Tujuan athaf bayan adalah untuk menjelaskan (idhoh) dan mengkhususkan (takhshish)[1]

4.      Perbedaan Athaf Bayan dengan Badal Muthabiq

a.       Athaf bayan tidak berupa dhamir, dan tidak mengikuti matbu’ yang berupa dhamir

b.      Tidak berupa fi’il yang mengikuti pada fi’il yang lain

c.       Tidak bermaksud menempatkan (athaf bayan/tabi’) pada tempatnya matbu’

d.      Biasanya athaf bayan (tabi’) lebih masyhur daripada matbu’nya (secara ‘urf dan isti’malnya)

5.      اتباع المعطوف بالمعطوف عليه

a.       I’rab

b.      Mudzakar-Mu’annast

c.       Ma’rifat-Nakirah

d.      Mufrad-Tasniyah-Jama’

6.      Tempat-tempat Athaf Bayan

a.       Nama yang jatuh setelah kunyah (gelar)

Contoh:   حبَّذا الخليفةُ أبو بكر عبدُ الله   (Sebaik-baiknya khalifah adalah Abu bakar alias ‘Abdullah)

b.      Nama yang jatuh setelah laqab (julukan)

Contoh:   نِعْمَ الخليفةُ الرشيدُ هارون   (Sebaik-baiknya khalifah adalah Ar-rasyid alias Harun)

c.       Ism dhahir yang jatuh setelah ism isyarah

Contoh:   أعجبني هذا الخطيب   (ini telah membuatku kagum yaitu sang khatib)

d.       Tafsir yang jatuh setelah mufassar (yang ditafsirkan)

Contoh:   العَسْجَدُ الذهَبُ   (Al-‘asjadu yaitu emas)

e.       Maushuf (sesuatu yang disifati) yang jatuh setelah sifat

Contoh:  الناشِطُ خالدٌ صديقُ أحمدَ   (Yang rajin khalid adalah temannya Ahmad)

B.   عطف النسق

1.      Pengertian

عطف النسق تابع يتوسَّط بينه وبين متبوعه أحدُ الأحروف العاطفة

Athaf nasaq adalah tabi’ yang diantara dia dan matbu’nya ditengah-tengahi oleh salah satu huruf athaf. (Nahwu As-Syafi: 403)

2.      Huruf-huruf Athaf Nasaq

Huruf-huruf athaf dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu:

1)      Ma’thuf dan ma’thuf alaih sama didalam hukum dan i’rabnya.

2)      Ma’thuf dan ma’thuf alaih sama didalam i’rab tidak dalam hukumnya.

a.       الواو (لمطلق الجمع)

Contoh:   حضَر عليُّ وأحمدُ   (Ali dan Ahmad sudah datang)

ô‰s)s9ur $uZù=y™ö‘r& %[nqçR tLìÏdºt�ö/Î)ur $oYù=yèy_ur ’Îû $yJÎgÏG­ƒÍh‘茠no§qç7–Y9$# |=»tGÅ6ø9$#ur ( Nåk÷]ÏJsù 7‰tFôg•B ( ×Ž�ÏWŸ2ur öNåk÷]ÏiB tbqà)Å¡»sù ÇËÏÈ  

Dan Sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh dan Ibrahim dan Kami jadikan kepada keturunan keduanya kenabian dan Al Kitab, Maka di antara mereka ada yang menerima petunjuk dan banyak di antara mereka fasik. (Al-hadid: 26)

b.      الفاء berfaidah (للترتيب والتعقيب)

Contoh:

1)      للترتيب

دخلَ المُعَلِّمُ فالتلميذ   (Pak guru masuk, kemudian murid masuk)

sø#t�sù #’n<Î) ¾Ï&Î#÷dr& uä!$yÚsù 9@ôfÏèÎ/ &ûüÏJy™ ÇËÏÈ  

Maka Dia pergi dengan diam-diam menemui keluarganya, kemudian dibawanya daging anak sapi gemuk. (Adz-dzariyat: 26)

2)      للتعقيب

Contoh:

¢OèO $uZø)n=yz spxÿôÜ‘Z9$# Zps)n=tæ $uZø)n=y‚sù sps)n=yèø9$# ZptóôÒãB $uZø)n=y‚sù sptóôÒßJø9$# $VJ»sàÏã $tRöq|¡s3sù zO»sàÏèø9$# $VJøtm: ¢OèO çm»tRù't±Sr& $¸)ù=yz t�yz#uä 4 x8u‘$t7tFsù ª!$# ß`|¡ômr& tûüÉ)Î=»sƒø:$# ÇÊÍÈ  

Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan Dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta yang paling baik. (Al-mu’minun: 14)

c.       ثمّ berfaidah (للترتيب مع التراخي)

Contoh:

حَزَمْتُ امتِعَتيْ ثمّ سافَرْتُ   (Saya kemas barang-barang saya, kemudian saya pergi)

d.      أو berfaidah (للتخيير)

Contoh:

خُذْ درهما أو دينارا   (Ambilah dirham atau dinar)

e.       أم

أم dibagi menjadi dua, yaitu:

1)      أم المتصلة, yaitu am yang terletak setelah hamzah taswiyah, atau terletak setelah hamzah yang bermakna ayyun (hamzah ta’yin atau istifham).

Contoh:

¨bÎ) šúïÏ%©!$# (#rã�xÿx. íä!#uqy™ óOÎgøŠn=tæ öNßgs?ö‘x‹Rr&uä ÷Pr& öNs9 öNèdö‘É‹Zè? Ÿw tbqãZÏB÷sムÇÏÈ  

Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak juga akan beriman. (Al-baqarah: 6)

aka Maha sucilah Allah, Pencipta yang paling baik. (Al-mu’minun: 14)

c.       ثمّ berfaidah (للترتيب مع التراخي)

Contoh:

حَزَمْتُ امتِعَتيْ ثمّ سافَرْتُ   (Saya kemas barang-barang saya, kemudian saya pergi)

d.      أو berfaidah


16. apa maksud sistem bernalar bayani dan berikan contohnya? ​


Jawaban:

Bayan i adalah metode pemikiran khas Arab yang menekankan otoritas teks ( nash ), secara langsung atau tidak langsung, dan dijustifikasi oleh akal kebahasaan yang digali melalui inferansi ( istidlal ). Secara langsung yaitu memahami teks sebagai pengetahuan jadi dan langsung mengaplikasikanya tanpa perlu pemikiran; secara tidak langsung berarti memahami teks sebagai pengetahuan mentah sehingga perlu tafsir dan penalaran.


17. contoh bayan takhsis


Bayan Takhsis, keterangan Rasulullah SAW, yang sifatnya membatasi petunjuk umum dari suatu ayat al-Qur’an, sebagai contoh: 
نحن معا شر الأ نبيا ء لانورث ماتركناه 
Artinya :“Kami para nabi tidak meninggalkan harta warisan” 
قال النبي صلي الله عليه وسلم لا يرث المسلم الكافرا ولا الكافرالمسلم (رواه البخارى) 
Nabi Muhammad bersabda: “Tidaklah seorang Muslim mewarisi dari orangkafir, begitu juga kafir tidak mewarisi dari orang muslim.”
Kedua hadist tersebut mentakhsiskan keumuman dari surat Al-Nisa ayat, 11 yang berbunyi:

يُوصِيكُمُ اللَّهُ فِي أَوْلَادِكُمْ ۖ لِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْأُنْثَيَيْنِ ۚ فَإِنْ كُنَّ نِسَاءً فَوْقَ اثْنَتَيْنِ فَلَهُنَّ ثُلُثَا مَا تَرَكَ ۖ وَإِنْ كَانَتْ وَاحِدَةً فَلَهَا النِّصْفُ ۚ وَلِأَبَوَيْهِ لِكُلِّ وَاحِدٍ مِنْهُمَا السُّدُسُ مِمَّا تَرَكَ إِنْ كَانَ لَهُ وَلَدٌ ۚ فَإِنْ لَمْ يَكُنْ لَهُ وَلَدٌ وَوَرِثَهُ أَبَوَاهُ فَلِأُمِّهِ الثُّلُثُ ۚ فَإِنْ كَانَ لَهُ إِخْوَةٌ فَلِأُمِّهِ السُّدُسُ ۚ مِنْ بَعْدِ وَصِيَّةٍ يُوصِي بِهَا أَوْ دَيْنٍ ۗ آبَاؤُكُمْ وَأَبْنَاؤُكُمْ لَا تَدْرُونَ أَيُّهُمْ أَقْرَبُ لَكُمْ نَفْعًا ۚ فَرِيضَةً مِنَ اللَّهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلِيمًا حَكِيمًا

(Bahasa Indonesia)
Allah mensyariatkan (mewajibkan) kepadamu tentang (pembagian warisan untuk) anak-anakmu, (yaitu) bagian seorang anak laki-laki sama dengan bagian dua orang anak perempuan. Dan jika anak itu semuanya perempuan yang jumlahnya lebih dari dua, maka bagian mereka dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Jika dia (anak perempuan) itu seorang saja, maka dia memperoleh setengah (harta yang ditinggalkan). Dan untuk kedua ibu-bapak, bagian masing-masing seperenam dari harta yang ditinggalkan, jika dia (yang meninggal) mempunyai anak. Jika dia (yang meninggal) tidak mempunyai anak dan dia diwarisi oleh kedua ibu-bapaknya (saja), maka ibunya mendapat sepertiga. Jika dia (yang meninggal) mempunyai beberapa saudara, maka ibunya mendapat seperenam. (Pembagian-pembagian tersebut di atas) setelah (dipenuhi) wasiat yang dibuatnya atau (dan setelah dibayar) hutangnya. (Tentang) orang tuamu dan anak-anakmu, kamu tidak mengetahui siapa di antara mereka yang lebih banyak manfaatnya bagimu. Ini adalah ketetapan Allah. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Mahabijaksana.

-Surat An-Nisa', Ayat 11

18. contoh Hadist bayan nasakh​


Jawaban

Salah satu contoh dari Bayan Nasakh ini yakni :

لاَوَصِيَّةَ لِوَارِثٍ

“Tidak ada wasiat bagi ahli waris”

Hadits ini menasakh surat QS.Al-Baqarah ayat 180:

كُتِبَ عَلَيْكُمْ اِذَاحَضَرَ اَحَدَ كُمْ المَوْتُ اِنْ تَرَكَ خَيْرَالوَصِيَّةُ لِلْوَالِدَ يْنِ وَاْلأَ قْرَبِيْنَ بِالْمَعْرُوْفِ حَقًّا عَلَى المُتَّقِيْنَ

“Diwajibkan atas kamu, apabila seseorang diantara kamu kedatangan (tanda-tanda) maut, jika ia meninggalkan harta yang banyak, berwasiat untuk ibu-bapak dan karib kerabat secara ma’ruf. (ini adalah) kewajiban atas orang-orang yang bertaqwa” (QS.Al-Baqarah:180)

Penjelasan:

Para ulama mendefinisikan Bayan An-nasakh berarti ketentuan yang datang kemudian dapat menghapuskan ketentuan yang terdahulu, sebab ketentuan yang baru dianggap lebih cocok dengan lingkungannya dan lebih luas.


19. contoh contoh syair bayan budiman itu apa saja ?


sindiran
ardan
nahu
dan syair melayu munking


20. contoh as-sunnah sebagai bayan


Contoh:

Dalam al-Qur’an yang mengharamkan tentang bersaksi palsu atau berkata dusta, firman Allah berbunyi :

“ Dan jauhilah perkataan dusta “.

Kemudian Nabi Saw. dengan hadisnya menguatkannya , sebagaimana sabdanya yang artinya

“ Perhatikanlah ! Aku akan memberitahukan kepadamu sekalian tentang sebesar – besarnya dosa.

Sahut kami : Baiklah yaa Rasulullah , beliau meneruskan sabdanya ; musyrik kepada Allah, menyakiti kedua orang tua.

Saat itu Rasulullah sedang bersandar, tiba-tiba duduk , seraya bersabda lagi ; Awas ! berkata (bersaksi) palsu.

Video Terkait


Posting Komentar

0 Komentar